Read and Click at Your Own Risk. The author/publisher of this blog, by all mean, is not responsible for any direct or indirect negative outcome experienced directly or indirectly by the reader/visitor of this blog resulting from reading its content or using the link or implementing any suggestions made or impliedly made by the author/publisher of this blog or other author or commentator of this blog.
Tampilkan postingan dengan label penipuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penipuan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 April 2008

PENTING - MOHON DIBACA - JANGAN DIACUHKAN MOHON BACA PESAN INI -

Dikirim oleh kawan:

 

Jika anda menerima panggilan telepon dari seseorang dengan no.telp yang tidak dikenal atau terdaftar, berkata bahwa dia (pria/wanita) berasal dari divisi engineering/ teknisi perusahaan salah satu vendor/operator cellphone yang ingin memeriksa sambungan telepon atau sinyal atau dengan alasan apapun, dan selanjutnya dia berkata bahwa kita harus menekan tombol #90 atau atau nomor apapun (bisa juga dengan kode huruf), secepatnya matikan/putuskan sambungan telepon tersebut tanpa menekan tombol yang mereka minta. karena saat ini ada penipu-penipu yang menggunakan peralatan dimana jika anda menekan tombol Z atau maka penipu-penipu tersebut dapat mengakses SIM card telepon kita dan mereka dapat menggunakan line anda dengan dan atas biaya anda.


Mohon forward email ini kepada seluruh teman anda untuk mencegah tindak kriminal ini. dan juga ada beberapa issue lainnya.

Jika anda menerima telepon di telepon genggam/cellphone dan layar cellphone anda menampilkan display seperti ini : (LAN).

JANGAN MENERIMA SAMBUNGAN TELEPON TERSEBUT, HARAP LANGSUNG MATIKAN
TELEPON ANDA DENGAN MENEKAN TOMBOL POWER(ON/OFF) CELLPHONE ANDA.

Karena jika anda menerima sambungan telepon tersebut maka cellphone anda akan terkena virus. virus ini akan menghapus seluruh IMEI dan Informasi IMSI dari cellphone dan SIM card anda, dimana selanjutnya anda akan terputus hubungan sama sekali dari vendor/operator manapun. (dimana anda harus mengganti cellphone dan SIM card anda dengan yang baru).

Informasi ini telah dikonfirmasi dengan Motorola and Nokia. saat ini terdapat lebih dari 3 juta telepon genggam/cellphone yang terkena Virus ini. anda pun dapat membaca berita ataupun informasi mengenai hal ini di situs web CNN.

MOHON PESAN INI DAPAT DILANJUTKAN KEPADA TEMAN-TEMAN ANDA.



Senin, 08 Oktober 2007

[Hukum-Online] Penipuan, Heboh Hibah Harta Karun

Penipuan, Heboh Hibah Harta Karun
 
Ilustrasi \
Profesor Malik, sebutlah namanya demikian, benar-benar apes. Kekayaan rektor universitas swasta di Jakarta Barat itu amblas dalam waktu kurang dari sebulan. Padahal, harta yang hilang itu adalah hasil jerih payahnya selama 40 tahun. "Dua milyar rupiah lebih saya ditipu," ujarnya kesal, Rabu pekan lalu, di Polda Metro Jaya.

Penipuan itu bermula dari sebuah surat elektronik (e-mail) yang diterima Malik, 3 September lalu. Surat elektronik itu, kata Malik, dikirim oleh orang yang mengaku dari Bank of Africa yang berpusat di Burkina Faso, sebuah negara miskin di Afrika Barat.

Di dalam e-mail itu pula, menurut Malik, tertulis pesan bahwa Prince Shanka Moye telah diutus sebagai pembawa box family treasure alias peti harta karun. Berdasarkan scan exre barang berharga, peti itu ditaksir bernilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 200 milyar.

Untuk meyakinkan Malik, e-mail itu dilampiri bukti scan exre dan surat jalan airway bill sebagai identitas Moye. Katanya, harta karun itu tersimpan di Bank of Africa sebagai milik keluarga pengusaha kaya raya asal Jerman.

Namun keluarga pemilik peti harta karun itu tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Landasan Udara Deegol, Prancis, tujuh tahun silam. Karena itu, peti tersebut dihibahkan pada Malik. Hebatnya, pengirim e-mail itu tahu betul jejak rekam Malik. Di sana antara lain disebut, Malik pernah bekerja di bagian keuangan PBB.

Sebenarnya, kata Malik, surat itu tidak menjelaskan alasan harta tersebut dihibahkan kepadanya. "Dia hanya mengatakan, kami dengar universitas Bapak antusias membangun kampus internasional," ujarnya.

Malik pun menyanggupi tawaran hibah itu berikut sederet persyaratannya. Pertama, ia mentransfer uang Rp 56,7 juta ke rekening BCA Cabang Mandala Raya, Jakarta Barat, atas nama Yuniwaty Veronik.

Selanjutnya, Moye memintanya bertemu secara langsung di Hotel Atlet Century Park, Jakarta. Undangan itu disertai permintaan agar Malik membawa uang tunai sebesar Rp 320 juta. Syarat itu pun dipenuhi Malik tanpa curiga. Dalam pertemuan kali pertama itu, Malik tidak lupa mengambil gambar lelaki berusia 32 tahun itu.

Esoknya, Jumat malam 7 September, lagi-lagi Moye mengontak Malik. Ia diminta bertemu di Club House, Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Moye memperlihatkan tanda pengenal sebagai seorang diplomat.

Malam itu Malik sepakat untuk menambah lagi "uang pelicin" sebesar Rp 100 juta. Uang itu adalah syarat pencairan harta karun yang belum turun seluruhnya. Besoknya, uang itu diserahkan secara tunai kepada Moye di halaman parkir Hotel Atlet Century Park.

Malik benar-benar seperti sedang terbius. Buktinya, pada 13 September, ia mentransfer lagi uang sebesar Rp 1,3 milyar ke rekening Bank Lippo atas nama Diallo Mamadou Noumou.

Itu pun belum cukup. Sebagai syarat terakhir, guru besar ilmu ekonomi itu masih harus menyerahkan uang tunai sebesar Rp 1,7 milyar. Setelah dihitung-hitung, ternyata uang yang diserahkan Malik kepada Moye mencapai Rp 3,4 milyar!

Begitu menyadari besarnya uang yang sudah dibobol, barulah kepercayaan Malik kepada Moye mulai memudar. Apalagi, janji manis Moye yang hendak menghibahkan peti harta karun tak kunjung terbukti.

Ia pun lantas mengontak Perwakilan PBB untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Malaysia. "Ternyata nama Prince Shanka Moye tidak terdaftar sebagai diplomat," tutur Malik, lesu.

Karena itu, Malik melaporkan perbuatan Moye ke Polda Metro Jaya. Dengan mudah Satuan Resmob di bawah komando Ajun Komisaris Besar Reza Calvian Gumay meringkus Moye di seberang jalan Hotel Century Park. Ia pun digelandang ke rumah tahanan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kepada polisi, Moye yang kemudian diketahui bernama Anthony Nnadozie Nmelu membantah telah menipu Malik. Warga negara Nigeria ini malah menuding bahwa Malik sendiri yang meminta bantuannya untuk menggandakan uang.

Toh, polisi tetap menahan dan menuduhnya melanggar Pasal 378 atau 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Sekarang, menurut Gumay, tersangka sedang diperiksa lebih intensif.
 
Rita Triana Budiarti dan Deni Muliya Barus
[Nasional, Gatra Nomor 47 Beredar 4 Oktober 2007]
 

Selasa, 04 September 2007

Penipuan Melalui Telefon

-----Original Message-----
From: Name Witheld
Sent: Tuesday, September 04, 2007 2:51 PM
Subject: Penipuan Melalui Telefon

 
HARI Jumat, 24 Agustus 2007 tepatnya pukul 13.30 WIB, saya menerima telefon dari zona pelayanan Flexy pusat Jakarta dengan nomor telefon (021) 71311573. Dikabarkan dengan penuh keyakinan bahwa nomor telefon Bapak, katanya memenangkan hadiah merdeka satu unit kendaraan roda empat mobil Avanza, uang tunai Rp 10 juta, dan pesawat Nokia terbaru CDMA.

Selanjutnya saya diperintahkan untuk memutar nomor bebas pulsa, kemudian disuruh menghubungi Bapak Abraham sebagai pimpinan perwakilan Jawa Barat dengan nomor telefon 70817761 tersambunglah saya dengan yang namanya Bapak Abraham.

Kemudian Bapak Abraham dengan penuh keyakinan pula menyampaikan ucapan selamat kepada saya, selanjutnya mencatat identitas dan disuruh menyiapkan persyaratan sebagaimana mestinya:
1. Fotokopi KTP 4 lembar.
2. Materai Rp 6.000,00 2 lembar.
3. Rekening pembayaran telefon 2 lembar.
4. 10 lembar voucher Flexy yang pulsa Rp 100,00.
5. 3 lembar voucher Mentari yang pulsa Rp 100,00 dengan catatan harus berbeda toko.

Semua voucher diperuntukkan membayar adminstrasi Otda Jabar, sehingga saya tidak perlu bayar pajak lagi katanya.

Setelah pembicaraan yang cukup panjang dengan penuh keyakinan, bahkan Bapak Abraham sampai bersumpah pada Tuhan bahwa ini bukan penipuan. Akhirnya semua persyaratan tadi saya siapkan dan dilaksanakan sesuai perintah. Yang menjadi heran saya, semua voucher diberikan melalui telefon nomor seri dan nomor pinnya, saya buka satu per satu kemudian disampaikan kepada Pak Abraham melalui telefon selama dua hari saya terus kontak dengan Pak Abraham bahkan melalui nomor HP-nya yaitu 085282583467. Menurut dia, Sabtu 25 Agustus 2007 pukul 15.00 WIB semua hadiah sesuai yang dijanjikan akan diberikan langsung ke rumah saya bahkan akan diliput oleh salah satu TV swasta yaitu Trans TV, tetapi hari-hari berlalu hadiah yang dijanjikan pun tidak kunjung datang. Akhirnya hubungan pun terputus dengan Abraham semua nomor telefon yang diberikan diblokir. Saya berkesimpulan ini pasti penipuan.

Yang paling saya sakit hati dikerjain oleh Pak Abraham, karena cara membeli voucher tersebut tidak sekaligus tapi mondar-mandir satu-satu. Saya sadar ternyata saya tertipu dengan kerugian materiil Rp 1.375.000,00 belum termasuk transpor untuk beli voucher.

Semoga pembaca tidak terkecoh dengan modus tersebut dan semoga yang melakukan penipuan (Pak Abraham) khususnya diberikan azab dunia akhirat seberat-beratnya oleh Sang Pencipta.

Atas perhatian semua pihak saya ucapkan terima kasih.

With best regards,

Name witheld 

Jumat, 03 Agustus 2007

Penipuan model baru

Kejadian ini saya baca dari blog milik Nurita Putranti dan baru terjadi pada tgl 24 July lalu. Berikut ini sedikit cuplikannnya:

"... yg mengaku dari “Metro TV” tersebut
mengabarkan bahwa sang pemilik nomor telepon berhak atas Grand Prize
berupa mobil “Kijang Innova”. Karena sudah terlalu sering mendengar
penipuan semacam ini, maka dijawablah dengan ketus, “… kalau memang
benar hadiah mobilnya buat saya, kirim aja Pak mobilnya ke sini!”.
Singkat cerita, 2 jam kemudian sampailah di depan rumah teman kita ini
sebuah Kijang Innova yang benar-benar baru, lengkap dengan pelat nomor
polisi yang masih putih!"

"...belum sempat ia memeriksa dokumen-dokumen tersebut,
beberapa orang yang mengaku dari Pajak, Asuransi, dan juga Notaris
bergantian menghubungi via telepon dan mengucapkan selamat atas hadiah
yang didapat.

Setelah melihat ia sudah cukup yakin dengan hadiah tersebut, maka
pembicaraan beralih ke kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang
‘Pemenang Grand Prize’, yaitu membayar pajak hadiah...." [hmmm..???]

"...Dengan sangat
meyakinkan sang pemenang dipersilakan untuk mengendarai mobil yang
memang sudah diidamkannya selama ini. Sebelum berangkat si pengantar
hadiah menanyakan apakah uang sudah dipersiapkan. Sempat muncul
keraguan, namun rasa gembira mengalahkan keraguan yang sempat muncul,
hingga dibawalah olehnya uang tunai sejumlah 10 juta rupiah..."

"...Beberapa saat di jalan tol, si pengantar dengan sopan meminta agar
kemudi diambil alih oleh temannya...ia pun berpindah
duduk di samping pak sopir. Di saat sedang menikmati kenyamanan
kendaraan baru tersebut, tiba-tiba dari belakang sepasang tangan
membekap mulut dan hidungnya dengan lap atau sapu tangan yang beraroma
sangat tajam, hingga ia pun tak sadarkan diri……Setelah tersadar
penuh, ia mendapati dirinya berada di tengah padang rumput di pinggir
jalan tol."

Baca selanjunya.

Penipuan bermodus kecelakaan

Hallo everybody.

This is another blog of mine. Yang pertama adalah http://inform-me-now.blogspot.com.

Saya buat blog ini untuk menampung pengalaman-pengalaman buruk yang saya alami sendiri, dari email yang saya terima dll.

Mungkin untuk pembuka, saya hendak menceritakan pengalaman buruk kolega saya sudah lama sih kejadiannya.

Keluargnya tertipu sekitar Rp. 30 jt. Modusnya secara singkat sbb:

Pertama sang ayah ditelepon oleh seseorang yang mengaku dari salah satu GSM provider dan minta Hpnya dimatikan untuk beberapa jam. Karena tidak menyangka ada orang sejahat itu, si Ayah mematikan Hpnya. (Pelajaran buat kita nih)

Sementara itu si Ibu dirumah ditelephone oleh orang yang tidak diketahui dan menyampaikan bahwa telah terjadi kecelakaan berat terhadap sang ayah. Siibu disuruh telephone ke RS (seingat saya agak jauh dari rumahnya). Waktu ditelephone seorang wanita yang mengaku dibagian UGD bilang tempurung kepalanya retak atau apa gitu. Si ayah ditelephone tdk bisa. Tentu si ibu jadi panik. Lalu siibu ditransfer kebagian administrasi kata wanita tersebut. Disana dibilang harus melakukan pentransferan agar tindakan medis dapat dilakukan. Karena panik siibu tidak berpikir bahwa biasanya untuk melakukan tindakan seperti itu kan harus ada tanda tangan keluarga dan UGD biasanya akan melakukan stabilisasi sementara sampai keluarga dapat datang dan menandatangani surat yang mengijinkan RS untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Selanjutnya siibu disuruh ke ATM dan nanti dipandu. Karena adiknya kolega saya kebetulan ada dirumah maka dialah yang pergi. Sampai di ATM orang tsb. menelepon dan memandu sang adik untuk mentransfer. Amblas lah uangnya.

Polisi bilang memang sudah beberapa kali kejadian dan mereka belum tertangkap.

Yang hebatnya mereka telah menyadap telephone rumahnya sehingga semua call keluar hanya bisa ke kelompok mereka yang mana menurut kolega saya ketika mereka telephone kantor sang ayah dijawab sedang keluar kantor. Seperti sudah diskenariokan. Sang ayah menceritakan pada jam tersebut beliau dikantor. Jadi telephone rumah mereka sepertinya diputus dan disambungkan ke kelompok penjahat tersebut.

Mungkin pengalama kolega saya ini dapat memberikan pelajaran buat kita semua.

Salam,

Iset66