Read and Click at Your Own Risk. The author/publisher of this blog, by all mean, is not responsible for any direct or indirect negative outcome experienced directly or indirectly by the reader/visitor of this blog resulting from reading its content or using the link or implementing any suggestions made or impliedly made by the author/publisher of this blog or other author or commentator of this blog.

Jumat, 03 Agustus 2007

Penipuan bermodus kecelakaan

Hallo everybody.

This is another blog of mine. Yang pertama adalah http://inform-me-now.blogspot.com.

Saya buat blog ini untuk menampung pengalaman-pengalaman buruk yang saya alami sendiri, dari email yang saya terima dll.

Mungkin untuk pembuka, saya hendak menceritakan pengalaman buruk kolega saya sudah lama sih kejadiannya.

Keluargnya tertipu sekitar Rp. 30 jt. Modusnya secara singkat sbb:

Pertama sang ayah ditelepon oleh seseorang yang mengaku dari salah satu GSM provider dan minta Hpnya dimatikan untuk beberapa jam. Karena tidak menyangka ada orang sejahat itu, si Ayah mematikan Hpnya. (Pelajaran buat kita nih)

Sementara itu si Ibu dirumah ditelephone oleh orang yang tidak diketahui dan menyampaikan bahwa telah terjadi kecelakaan berat terhadap sang ayah. Siibu disuruh telephone ke RS (seingat saya agak jauh dari rumahnya). Waktu ditelephone seorang wanita yang mengaku dibagian UGD bilang tempurung kepalanya retak atau apa gitu. Si ayah ditelephone tdk bisa. Tentu si ibu jadi panik. Lalu siibu ditransfer kebagian administrasi kata wanita tersebut. Disana dibilang harus melakukan pentransferan agar tindakan medis dapat dilakukan. Karena panik siibu tidak berpikir bahwa biasanya untuk melakukan tindakan seperti itu kan harus ada tanda tangan keluarga dan UGD biasanya akan melakukan stabilisasi sementara sampai keluarga dapat datang dan menandatangani surat yang mengijinkan RS untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Selanjutnya siibu disuruh ke ATM dan nanti dipandu. Karena adiknya kolega saya kebetulan ada dirumah maka dialah yang pergi. Sampai di ATM orang tsb. menelepon dan memandu sang adik untuk mentransfer. Amblas lah uangnya.

Polisi bilang memang sudah beberapa kali kejadian dan mereka belum tertangkap.

Yang hebatnya mereka telah menyadap telephone rumahnya sehingga semua call keluar hanya bisa ke kelompok mereka yang mana menurut kolega saya ketika mereka telephone kantor sang ayah dijawab sedang keluar kantor. Seperti sudah diskenariokan. Sang ayah menceritakan pada jam tersebut beliau dikantor. Jadi telephone rumah mereka sepertinya diputus dan disambungkan ke kelompok penjahat tersebut.

Mungkin pengalama kolega saya ini dapat memberikan pelajaran buat kita semua.

Salam,

Iset66

Tidak ada komentar: